Menyusul depresiasi yuan Cina, indeks patokan pasar saham Korea Selatan tampak mengalami guncangan besar, dengan anjloknya saham teknologi KOSDAQ yang paling besar di antara bursa utama dunia.
Tingkat kejatuhan saham teknologi KOSDAQ berada di 10,8%, sejak 6 hari diperdagangkan dari tanggal 19 Agustus, setelah Cina mendevaluasi mata uang yuan pada tanggal 11 Agustus.
Kejatuhan indeks patokan saham KOSDAQ ini lebih besar daripada Indonesia dan Malaysia yang diperkirakan akan menghadapi krisis, dengan masing-masing di 6,0% dan 4,2%.
Saham Taiwan dan Singapura yang banyak tergantung pada perdagangan Cina, juga tidak menyentuh separuh KOSDAQ, dengan masing-masing 5,0% dan 4,9%.
Jatuhnya saham Vietnam juga hanya di 3,9%, dan saham Thailand yang dikhawatirkan menerima dampak akibat ledakan terorisme di Bangkok berada 3,3%. Indeks NIKKEI di bursa saham Jepang juga hanya turun 2,4%.