Akibat kekhawatiran provokasi Korea Utara dan penurunan harga saham di AS akhir pekan lalu, kondisi pasar saham Korea Selatan tampak menjadi tidak stabil.
Indeks KOSPI hari Senin (24/8/2015) dibuka dengan 1.860,03 poin, turun 16,04 poin dibanding hari sebelumnya, dan terus mengalami fluktuasi di kisaran 1.860 dan 1.870 poin. Khususnya, para investor asing menguasai pergerakan turun harga saham dengan menjual saham-sahamnya.
Indeks KOSDAQ yang turun drastis pekan lalu, mengalami kenaikan hingga 630 poin. Nilai tukar won terhadap dolar AS untuk pertama kalinya mencapai 1.200 won dalam 3 tahun 10 bulan sejak bulan Oktober 2011.
Sementara itu, Bank Sentral Korea Selatan (BOK) membuka sidang yang dipimpin Wakil Gubernur pada hari Senin pagi untuk mengatasi kondisi ini sembari mencermati perubahan pasar keuangan dan valuta asing.
Komisi Keuangan juga membuka sidang untuk menyelesaikan unsur ketidakstabilan yang berasal dari luar negeri.