Empat dari 10 komisaris independen 30 konglomerat teratas nasional sebelumnya pernah bekerja untuk pemerintah atau pengadilan.

Analis konglomerat, CEO Score, menganalisis sekitar 600 komisaris independen di 30 kelompok bisnis dan menemukan 39 persen di antaranya pernah menjabat sebagai pejabat tinggi pemerintah, termasuk di Layanan Pajak Nasional, dan pejabat pengadilan, seperti hakim dan jaksa.

Para akademisi berada di posisi terbesar kedua untuk posisi komisaris independen dengan 31 persen, diikuti pengusaha dengan 16 persen.

Ini berbeda dengan AS, yang 74 persen komisaris independen 100 perusahaan berasal dari kalangan bisnis, berdasarkan survei sekitar 800 komisaris independen Fortune.

Mantan pejabat publik hanya menyumbang 10 persen dari kelompok yang muncul dalam survei Fortune.

CEO Score mengatakan perusahaan Korea Selatan lebih cenderung memilih mantan pejabat publik sebagai komisaris independen, dengan mengharapkan bantuan menjalin hubungan kepada pemerintah, sedangkan perusahaan-perusahaan AS cenderung merekrut ahli di bidang bisnis mereka masing-masing.