Sebuah laporan pemerintah menunjukkan bahwa belanja domestik membaik secara cepat, namun faktor eksternal bagi ekonomi Korea Selatan masih tetap berisiko.
Kementerian Strategi dan Keuangan dalam laporan tren ekonomi pada tgl.8 Oktober menyebutkan bahwa konsumsi masyarakat saat ini lebih bergairah dibandingkan dengan saat sebelum terjadinya kasus Sindrom Pernapasan Timur Tengah-MERS pada akhir bulan Mei.
Ditambahkan, tingkat produksi dan investasi juga menunjukkan pemulihan secara bertahap, karena mulai lepas dari kelesuan yang muncul pada triwulan kedua.
Berkat kebijakan menggairahkan konsumsi, seperti Korea Grand Sale, pemangkasan pajak konsumi individu dan juga hari liburan Chuseok, maka total penghasilan toserba pada bulan September meningkat 14,1% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Omzet penjualan dari swalayan raksasa juga meningkat tajam, hal ini terjadi berkat pulihnya konsumsi masyarakat.
Kementerian Strategi dan Keuangan juga melihat bahwa pasar perekrutan juga menunjukkan kestabilan, dan rasio pertumbuhan harga tetap berada di level rendah, akibat harga minyak yang rendah.
Kementerian Strategi dan Keuangan juga mengatakan pihaknya akan terus memantau perlambatan ekonomi Cina dan prospek kenaikkan suku bunga di Amerika Serikat, untuk segera merespons dampaknya pada pasar valuta asing dan keuangan, serta ekonomi lokal.