Wakil Perdana Menteri Urusan Ekonomi merangkap Menteri Keuangan Choi Gyeong-hwan meminta agar FTA Korea Selatan dan Cina segera diloloskan di parlemen untuk membantu perusahaan ekspor dalam negeri yang sedang kesulitan.
Choi dalam rapat menteri bidang ekonomi di kantor pemerintah Seoul hari Jumat (27/11/2015) menyebutkan ekspor untuk bulan lalu mengalami penurunan tajam dan merupakan yang terbesar dalam 6 tahun 2 bulan. Penurunan itu menyebabkan penyusutan dalam produksi dan investasi.
Ditambahkannya, berbeda dengan RUU lain, FTA Korsel dan Cina merupakan perjanjian dengan pihak lain dan mempunyai tenggang waktu untuk diberlakukan, sehingga parlemen harus segera meloloskannya.
Sementara itu, lembaga ekonomi mengklaim, jika FTA Korsel dan Cina tidak dapat diberlakukan dalam tahun ini, maka Korea Selatan akan mengalami kerugian lebih dari 1 triliun won pada tahun depan.
Sehubungan dengan itu, ketua fraksi partai berkuasa dan oposisi serta Wakil Perdana Menteri Urusan Ekonomi merangkap Menteri Keuangan bertemu hari Jumat pagi (27/11/2015), dan sepakat untuk menyelesaikan pembahasan FTA Korsel dan Cina di sidang parlemen tanggal 30 November mendatang.