Korea Selatan kembali memperpanjang catatan surplus transaksi berjalan pada bulan Oktober lalu akibat penurunan volume impor lebih besar daripada ekspor.

Bank Sentral Korea- BOK pada hari Rabu (2/11/2015) mengatakan suplus transaksi berjalan pada bulan Oktober tercatat 8,96 miliar dolar.

Ekspor pada bulan Oktober turun 15,9% menjadi 43,43 miliar dolar, sementara impor berkurang 16,6% menjadi 36,77 miliar dolar. 

Dikatakan rendahnya harga minyak mendorong penurunan biaya impor minyak mentah dan produk terkait minyak tanah, dan juga berkurangnya ekspor produk petrokimia. 

Surplus transaksi berjalan bulan Oktober berkurang 1,58 miliar dolar dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun meningkat sebesar 220 juta dolar dari periode tahun sebelumnya. 
Korea Selatan telah menikmati surplus selama 44 bulan secara terus menerus.

Namun demikian, defisit neraca jasa meningkat sekitar 260 juta dolar dari bulan sebelumnya menjadi 1,99 miliar dolar akibat bertambahnya defisit pembayaran hak kekayaan intelektual. 
 
Selain itu neraca perjalanan juga mengalami defisit sebesar 850 juta dolar, atau meningkat sekitar 140 juta dolar dari bulan sebelumnya.