Menteri Keuangan baru Yoo Il-ho didesak untuk segera menghidupkan kembali ekonomi negara.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 3%, namun angka itu nampaknya sulit dicapai mengingat kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan pelemahan pertumbuhan ekonomi Cina.
Menjelang kuartal pertama tahun depan dimana efek anggaran tambahan dan kebijakan promosi belanja hilang, menteri keuangan baru Yoo harus terlebih dahulu mendorong investasi di sektor swasta, disamping menggelontorkan dana pemerintah. Disamping itu, tim ekonomi baru juga harus menemukan terobosan untuk menggairahkan kembali eskpor yang terus menyusut dalam 11 bulan berturut-turut.
Bersamaan dengan revitalisasi pertumbuhan dalam jangka panjang, tim ekonomi yang dipimpin menteri baru juga seharusnya menyelesaikan reformasi struktural ekonomi dalam jangka panjang.
Selain itu, masalah utang rumah tangga yang tercatat 1200 triliun won, dan masalah restrukturisasi ekspor utama, seperti bidang perkapalan, kimia dan maritim juga merupakan tugas penting yang harus dipecahkan oleh tim ekonomi pimpinan menteri keuangan baru Yoo Il-ho.