Lemahnya yuan Cina dan tes nuklir Korea Utara mengakibatkan nilai tukar won terhadap dolar melampaui 1200 won per dolar, dan juga indeks harga saham gabungan Korea-Kospi berada di level 1900.
Pada perdagangan hari Kamis (7/1/2016) Kospi ditutup pada level 1904,33, turun 21,10 poin daripada hari sebelumnya. Anjloknya harga saham KOSPI ke bawah level 1910 terjadi untuk pertama kali dalam 4 bulan terakhir, atau setelah bulan September tahun lalu.
Dipasar valuta asing Seoul, nilai tukar won diperdagangkan 1200,60 won, naik 2,70 won dibanding sehari sebelumnya. Tingginya nilai mata uang won dipicu oleh peningkatan permintaan mata uang dolar yang merupakan aset aman, setelah tes bom hidrogen Korea Utara diumumkan.
Setelah sentimen investasi menyusut akibat penurunan tajam saham Cina, investor asing juga menjual saham senilai 268,2 miliar won.
Sementara itu Komite Keuangan dan Badan Pengawas Keuangan mengadakan pertemuan darurat pada tgl. 7 Januari untuk mencermati faktor-faktor ketidakpastian di pasar keuangan.
Ketua Badan Pengawas Keuangan Lim Jong-ryong menganggap bahwa risiko dari Korea Utara akan berdampak terbatas pada pasar keuangan secara terbatas, mengingat kasus di saat sebelumnya. Namun dia menegaskan, tahun ini risiko terhadap pasar keuangan yang dipicu oleh uji coba nuklir Korea Utara , pelemahan pertumbuhan, kenaikan suku bunga Amerika dan juga ketidakstabilan di Timur Tengah harus dikendalikan.
Otoritas keuangan akan mengoperasikan tim pemeriksa gabungan selama 24 jam untuk memberikan respons cepat jika terjadi kondisi krisis.