Rekening mata uang won yang digunakan saat transaksi perdagangan antara Korea Selatan dan Iran tetap berlaku.
Seorang pejabat dari Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan menyatakan kedua pihak menyamakan pandangan bahwa tidak ada masalah apapun dalam pengoperasian sistem pembayaran dengan won, sehingga rekening yang sudah ada tetap digunakan.
Setelah Iran terlepas dari sanksi ekonomi dan keuangan dunia internasional, maka masalah perubahan sarana pembayaran saat transaksi perdagangan dengan Iran muncul sebagai isu penting. Oleh karena itu delegasi Korea Selatan menemui pihak Bank Sentral Iran pada tgl.31 Januari lalu untuk membahasnya.
Rekening won dibuat sebagai rekening alternatif karena pemerintah Korea Selatan mengikuti sanksi dunia Barat terhadap Iran sejak bulan September tahun 2010 lalu, sehingga sulit untuk melakukan transaksi dengan dolar.
Pada saat ini, diperkirakan ada sekitar 3 triliun won dana Iran di rekening tersebut karena biaya impor minyak dari Iran lebih besar daripada biaya ekspor ke Iran.