Korea Selatan dan Bank Pembangunan Afrika-AfDB telah membuka jalan untuk menfasilitasi kerja sama diantara keduanya guna mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan seperti listrik dan layanan informasi di benua Afrika.
Pemerintah Korsel mengungkapkan bahwa Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Joo Hyung-hwan bertemu dengan Presiden AfDB Akinwumi Adesina di Seoul pada awal minggu ini, dan sepakat untuk membentuk sebuah organisasi yang disebut "Fasilitas Infrastruktur Korea-Afrika".
Organisasi tersebut akan bertugas untuk mempelajari proyek-proyek infrastruktur menjanjikan di bidang energi, sumber air, informasi dan jalan, serta layanan kereta api.
AfDB bersama beberapa perusahaan, dan badan-badan pemerintahan dari beberapa negara akan mengambil bagian dalam inisiatif ini.
Joo dan Adesina juga sepakat bekerja sama untuk secara bersama-sama memanfaatkan investasi 12 miliar dolar AS yang ditujukan untuk pengembangan struktur pasokan energi di benua Afrika dalam waktu lima tahun ke depan.
Dalam pertemuan itu, Adesina menekankan pentingnya pencegahan kebocoran listrik dan mengamankan air bersih, serta pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalur kereta guna mengindustrialisasi dan mengurbanisasi Afrika.
Joo menyebutkan bahwa tingkat kerugian daya listrik Korsel berada di kisaran 3 persen, merupakan yang terendah di dunia. Korsel juga memiliki teknologi pengembangan sumber air dan konstruksi infrastruktur kelas dunia.