Menurut laporan Dana Moneter Internasional-IMF mengenai prediksi ekonomi di wilayah Asia-Pasifik yang baru diumumkan, Korea Selatan mampu mengontrol jumlah utang rumah tangga.
IMF menjelaskan rasio utang rumah tangga dibandingkan dengan jumlah kekayaan rumah tangga di Korea Selatan pada akhir tahun 2015 mencapai 80%, dan hal itu berarti kondisi finansial rumah tangga cukup stabil. Ditambahkan, jumlah kekayaan rumah tangga turut meningkat saat utang rumah tangga meningkat.
IMF juga mengevaluasi bahwa otoritas terkait juga berupaya untuk mengontrol jumlah utang rumah tangga dengan mengetatkan syarat peminjaman uang dan pemeriksaan jumlah kredit.
Sebuah laporan lain IMF terkait 'pengaruh ekonomi Cina' menyatakan bahwa ekonomi Cina yang semakin bergeser ke industri permintaan domestik, jasa, dan konsumsi yang sebelumnya berbasis ekspor, manufaktur, dan investasi dipastikan memberi pengaruh negatif kepada ekonomi Korea Selatan.
Apabila konsumsi Cina meningkat 1% poin dan jumlah investasi berkurang 1% poin, maka jumlah ekspor Korea Selatan dan rasio pertumbuhan ekonomi, masing-masing akan mengalami penurunan 0,12% dan 0,11%.