Pemerintah Seoul telah memutuskan untuk meningkatkan kesiapannya dalam menghadapi kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang dikenal dengan Brexit.
Wakil Pertama Menteri Keuangan, Choi San-mok memimpin pertemuan makroekonomi pada hari Kamis (16/6/2016) untuk membahas faktor risiko baik internal maupun eksternal seperti referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa, keputusan bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga acuan, dan lonjakan utang rumah tangga.
Menurut pemerintah apabila Inggris mengadakan referendum untuk meninggalkan Uni Eropa pada hari Kamis mendatang, kejolak di sektor keuangan dan ekonomi akan meningkat tajam, sehingga menjadi faktor risiko negatif bagi perekonomian global.
Para peserta pertemuan diberitahukan bahwa rendahnya hubungan dagang dan keuangan antara Korea Selatan dan Inggris akan melindungi Korea Selatan dari pengaruh Brexit. Namun demikian Seoul akan tetap mempersiapkan langkah-langkah stabilisasi dengan rencana darurat tahap demi tahap jika pengaruh Brexit terhadap mata uang dan pasar keuangan mulai terlihat.