Lumpur dari Kota Boryeong di Provinsi Chungcheong Selatan akan diekspor ke Selandia Baru, di mana lumpur tersebut akan digunakan dalam festival lumpur pada bulan Desember tahun ini.
Delegasi Korea Selatan, termasuk Wali Kota Boryeong Kim Dong-il, pada hari Selasa (21/6/2016) menandatangani sebuah "kerja sama festival" bersama Wali Kota Rotorua, Steve Chadwick di kota yang terletak di kepulauan utara Selandia Baru itu.
Dalam kesepakatan tersebut, Boryeong yang terkenal dengan festival lumpur tahunannya akan membagi pengalaman kepada Rotorua cara mengorganisir acara yang sama dan akan menyediakan lumpur yang akan digunakan dalam festival-festival selama lima tahun ke depan. Lumpur akan di ekspor dalam bentuk bubuk.
Rotorua pada dasarnya terletak di daerah vulkanis, namun keinginan untuk mengimpor lumpur disebabkan oleh hak kepemilikan lumpur di daerah setempat dimiliki oleh masyarakat asli Selandia Baru, suku Maori. Serta, proses pengilangan lumpur cukup mahal.
Ini merupakan kali ke dua Boryeong mengekspor lumpur. Ekspor pertama dilakukan ke Spanyol pada bulan Agustus 2014, di mana Buryeong pertama kali menunjukkan festival lumpur kebanggaannya di Tomatina Festival di Bunol, Spanyol, pada tahun yang sama.