Semenanjung Korea semakin panas akibat pemanasan global, sehingga jumlah produk tanaman subtropis di dalam negeri semakin meningkat secara cepat. Tanaman subtropis dianggap sebagai produk luar negeri hanya beberapa tahun lalu.
Menurut laporan Lembaga Ekonomi Pertanian Korea Selatan yang dirilis hari Kamis (23/6/2016), volume produk buah tropis di Korea Selatan pada tahun lalu mencapai 1.174 ton, melonjak tajam 5,25% dari tahun sebelumnya yang tercatat 769.6 ton.
Diantara buah tropis, produk buah markisa merupakan yang paling banyak yaitu 408,7 ton, dan disusul mangga sebanyak 398 ton, nanas sebanyak 167 ton, buah naga 86 ton dan pepaya 62,9 ton. Area penanaman buah tropis mencapai 106,6 hektar, juga naik lebih dari 80% dibandingkan dari tahun lalu.
Khususnya mangga, mulai ditanam di pulau Jejudo pada tahun 2001, dan kemudian menyebar ke provinsi Gyeongsang Utara, provinsi Jeolla Selatan dan Utara dan saat ini sekitar 150 petani telah menghasilkan mangga.
Zaitun yang dikenal sebagai hasil khas dari daerah Laut Tengah, juga sedang diuji coba penanamannya di pulau Jejudo, dan akan berbuah sekitar bulan Oktober.
Menurut statistik, rata-rata suhu udara Korea Selatan telah meningkat sekitar 1,8 derajad Celsius selama 100 tahun yang dikarenakan pemanasan global. Angka ini lebih tinggi sekitar 2,4 kali lipat daripada rata-rata suhu udara di seluruh dunia.