Negosiasi gaji minimum untuk tahun depan tidak berjalan lancar akibat konfrontasi sengit antara kalangan buruh dengan perusahaan. 

Dewan Pengupahan Minimum harus memeriksa dan meloloskan rancangan gaji minimum tahun depan sampai hari Selasa (28/6/2016), namun rancangan tersebut belum dibahas sampai hari sebelumnya. Di dalam negosiasi sebanyak 6 kali sampai tgl. 27 Juni, isu terpenting adalah 'pengumuman gaji bulanan minimum' dan 'pemberian gaji bertingkat untuk tiap jenis usaha.'

Kalangan buruh menuntut agar gaji minimum ditetapkan sehingga mereka dapat menerima upah lembur di hari libur, namun pihak perusahaan memprotes hal itu dan malah mengklaim akan memberikan gaji minimum dengan bertingkat. 

Akibat gagal menyempitkan perbedaan pandangan, Dewan Pengupahan Minimum memutuskan gaji minimum per jam ditetapkan sama terlepas dari jenis usaha, dan gaji bulanan juga tercatat sama. 

Mulai hari Selasa (28/6/2016), kenaikan gaji minimum tahun depan dibahas secara intensif. Kalangan buruh ingin meningkatkan gaji minimum per jam sampai 10 ribu won dari 6.030 won. Namun, pihak perusahaan meminta pembekuan gaji minimum pada saat ini. 

Selisih gaji minimum yang diinginkan oleh kalangan buruh dan perusahaan mencapai 4 ribu won, sehingga negosiasi diperkirakan tidak akan berjalan lancar, dan dapat mundur hingga awal bulan Juli.