Penggabungan antara perusahaan telekomunikasi terkemuka SK Telecom dan perusahaan televisi kabel CJ Hello Vision dibatalkan.
Komisi Perdagangan Adil-FTC menyatakan pada hari Senin (18/7/2016) bahwa pihaknya telah mengadakan rapat pada tanggal 15 Juli lalu dan memutuskan larangan atas penggabungan kedua perusahaan tersebut.
Menurut FTC, penggabungan kedua perusahaan itu melahirkan kekhawatiran atas monopoli pasar, serta dapat membatasi persaingan di pasar penyiaran dan telekomunikasi. Menurut analisis FTC, pangsa pasar yang dikuasai oleh kedua perusahaan pasca-penggabungan akan mengalami peningkatan menjadi 76% dari sebelumnya 46,9%. Penguatan kekuasaan pasar ini dikhawatirkan akan berujung pada kenaikan tarif.
Selain itu, pembatasan persaingan di pasar 'telepon hemat' juga muncul sebagai masalah lain saat penggabungan dua perusahaan. Pada saat ini, perusahaan 'telepon hemat' memberi layanan dengan membeli hak jaringan telekomunikasi dari tiga perusahaan telekomunikasi utama, yang meliputi SK, LG, dan KT.
Jika SK Telecom bergabung dengan perusahaan 'telepon hemat' urutan puncak, CJ Hello Vision (pangsa pasar 14,24%), hal ini akan membatasi persaingan di sektor terkait disebabkan bergabungnya CJ Hello Vision dengan perusahaan 'telepon hemat' dari SK Telecom, SK Telink (pangsa pasar 14,21%), dan menghasilkan penguasaan pangsa pasar gabungan mencapai 28,45%.
Dengan sejumlah alasan tersebut, pada akhirnya FTC menyatakan bahwa pelaksanaan kontrak penggabungan perusahaan antara SK Broadband dan CJ Hello Vision dilarang.