Indeks harga produsen mengalami kenaikan selama tiga bulan berturut-turut akibat pengaruh harga minyak internasional. 

Menurut 'Indeks Harga Produsen Juni 2016' yang diumumkan oleh Bank Sentral Korea Selatan-BOK pada hari Selasa (19/7/2016), angka perkiraan indeks harga produsen bulan Juni naik 0,2% dibandingkan dengan bulan Mei lalu, menjadi 99,01.

Indeks harga produsen terus menurun sejak semester kedua tahun lalu akibat penurunan harga minyak internasional, namun naik kembali pada bulan April tahun ini untuk kali pertama dalam 11 bulan.

Indeks harga produsen mengukur rata-rata harga produk atau layanan dari produsen ke pasar, dan diterapkan pada harga konsumen. Menurut seorang pejabat BOK, kenaikan indeks harga produsen dikarenakan kenaikan harga minyak internasional dan harga produk baja.

Harga minyak mentah Dubai yang menjadi standar harga minyak mentah dari Timur Tengah yang diimpor Korea Selatan naik 11 dolar menjadi 46,3 dolar per barel pada bulan Juni dari 35,2 dolar pada bulan Maret lalu. 

Indeks harga produk manufaktur mengalami kenaikan sebesar 0,5%, sementara indeks harga untuk produk minyak bumi, logam dasar, serta makanan dan minuman masing-masing naik sebesar 4,3%, 1,9%, dan 0,4%. Namun, indeks harga untuk produk kimia dan produk elektronik menurun sebesar 0,4% dan 0,1%. 

Indeks harga hasil pertanian khususnya sayur-sayuran menurun sebesar 7,6%, sementara indeks harga untuk peternakan dan perikanan masing-masing naik sebesar 5,9% dan 1,2%. Indeks harga untuk bahan makanan dan produk makanan segar masing-masing menurun sebesar 0,4% dan 7,6%. Namun, indeks harga produk jasa dan energi naik sebesar 0,1% dan 1,6%.