Pemerintah menyatakan sulit merevisi sistem tarif progresif bagi rumah tangga.
Ketua Badan Urusan Sumber Daya dan Energi di bawah Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya, Chae Hee-bong mengatakan pada hari Selasa (9/8/2016) bahwa pihaknya mendistribusikan listrik bagi rumah tangga dengan tarif di bawah harga pokok. Menurutnya, saat ini ada krisis kekurangan listrik, sehingga tidak dapat membiarkan penggunaan listrik secara berlebihan dengan melonggarkan sistem tarif progresif.
Rasio progresif tarif listrik dari tingkat yang paling rendah ke yang paling tinggi mencapai 11,7 kali lipat, sehingga tarif listrik semakin meningkat sesuai dengan penggunannya. Namun, sistem tarif progresif tidak diterapkan bagi kegunaan industri.
Menurutnya, jika sistem tarif progresif direvisi, maka orang-orang yang tidak banyak menggunakan listrik akan membayar tarif yang lebih mahal, sebaliknya akan menurunkan tarif listrik bagi kalangan kaya.
Selain itu, pihaknya telah menaikkan tarif bagi listrik kegunaan industri sebesar 75% dan 11% bagi tarif rumah tangga selama 10 tahun. Oleh karena itu, kritik dimana pihaknya memberi diskon untuk tarif listrik industri berbeda dengan fakta yang sebenarnya.