Dana Moneter Interansional-IMF menyatakan bahwa ekonomi Korea Selatan tengah menghadapi angin sakal struktural, termasuk penuaan masyarakat, namun mendukung proses restrukturisasi yang didorong oleh pemerintah.
Dalam sebuah laporan hasil pertemuan tahunan dengan Korea Selatan yang disebut 'Article IV Consultation' yang dirilis hari Jumat (12/8/2016) waktu setempat, IMF menguraikan bahwa ekonomi Korea sedang menghadapi banyak faktor yang membuat pertumbuhan lebih sulit.
Dikatakan, faktor-faktor tersebut termasuk ketergantungan besar atas ekspor, kerentanan perusahaan, gangguan pada pasar tenaga kerja, perlambatan produktivitas dan tingginya utang rumah tangga.
Namun demikian, IMF mengatakan Korea Selatan memiliki langkah fiskal yang cukup besar untuk menanggulangi tantangan dan meningkatkan daya pertumbuhan potensial melalui upaya restrukturisasi perusahaan-perusahaan yang aktif didorong oleh pemerintah Korea Selatan.
IMF juga tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang telah dikeluarkan bulan lalu, di angka 2,7% tahun ini dan 3% tahun depan.
Para direktur IMF memandang bahwa ekspansi pengeluaran sosial yang ditargetkan secara hati-hati dalam jangka menengah akan dapat membantu mengurangi kemiskinan dan ketidaksamarataan.