Korea Selatan dan Jepang telah sepakat untuk memulai kembali pembahasan pemberlakuan perjanjian pertukaran mata uang (currency swap).
Menteri Keuangan yang juga merupakan Wakil Perdana Menteri, Yoo Il-ho beserta rekannya Taro Aso dari Jepang mencapai kesepakatan itu dalam pertemuan yang berlangsung di Seoul hari Sabtu (27/8/2016).
Kedua pihak memutuskan untuk membahas lingkup dan masa berlakunya melalui pembahasan yang lebih jauh. Namun mereka belum memutuskan waktunya.
Pada pertemuan yang berlangsung pada hari Sabtu, Yoo dan Aso menegaskan kembali kerjasama ekonomi dan keuangan kedua negara, dan berjanji untuk bekerjasama dalam menanggapi proteksionisme. Mereka juga setuju untuk meningkatkan kerjasama dalam pemberian sanksi terhadap Korea Utara.
Tidak lama setelah pertemuan, Yoo menyampaikan kepada wartawan bahwa Seoul mengusulkan pembukaan kembali pembahasan itu, dan memperkirakan diperlukan beberapa bulan sebelum kesepakatan itu dapat diberlakukan kembali.
Seoul dan Tokyo telah menandatangani perjanjian pertukaran mata uang pertama pada tahun 2001, dan menjalankannya selama 14 tahun. Perjanjian itu berakhir pada bulan Februari tahun lalu setelah kedua negara gagal untuk memperpanjangnya akibat ketegangan hubungan bilateral.