Sebuah studi baru menunjukkan bahwa Seoul dapat bertahan di bawah kerusakan ekonomi berat jika suatu saat terhantam bencana.
Perusahaan re asuransi global yang berbasis di Inggris, Lloyd's, pada hari Senin (19/9/2016) merilis indek resiko kota, yang mengkuantifikasi potensi dampak ekonomi dari baik bencana yang disebabkan oleh manusia maupun alam, sejak tahun 2015 hingga 2025.
Kemungkinan dampak bencana pada hasil produksi ekonomi Seoul diperkirakan senilai 103,5 miliar dolar AS, ketiga terbesar di antara 301 kota-kota utama dunia yang termasuk dalam studi tersebut. Taipei berada di urutan pertama dengan 181,2 miliar dolar AS, diikuti oleh Tokyo dengan hampir 153,3 miliar dolar AS.
Manila berada di peringkat keempat untuk negara dengan kemungkinan guncangan bencana terbesar dengan sekitar 101,1 miliar dolar, diikuti oleh New York dan Los Angeles.
Lloyd's mengungkapkan bahwa Seoul terpapar dampak ekonomi senilai 44,7 miliar dolar AS akibat badai angin, yang merupakan ancaman terbesar. Seoul dapat menahan kerusakan ekonomi kedua terbesar senilai 12,7 miliar dolar AS akibat guncangan harga minyak. Jenis bencana lain yang kemungkinan dapat menghasilkan dampak ekonomi bagi Seoul, yaitu banjir, penyakit menular dan kekeringan.