Ada banyak perusahaan global, seperti GE, GM, Sony dan Adidas, yang pulang kembali ke negara asal masing-masing, namun jumlah perusahaan Korea Selatan yang ingin "pulang kandang" semakin berkurang. 

Hal itu dinyatakan dalam data hasil inspeksi parlemen terhadap pemerintah yang diserahkan kepada anggota parlemen Kim Gyeong-soo dari Komite Urusan Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Energi. 

Menurut data itu, ada sebanyak 37 perusahaan Korea Selatan pulang kembali ke negaranya di tahun 2013, namun jumlahnya turun menjadi 16 di tahun 2014, dan 9 di tahun 2015. 

Secara khusus, diantara perusahaan raksasa, hanya LG Eletronics yang memindahkan sebagian fasilitas produksi mesin cuci di Meksiko ke dalam negeri dalam periode tahun 2014 hingga 2016. 

Anggota parlemen Kim Gyeong-soo menganalisis bahwa penurunan jumlah perusahaan Korea yang berpindah basis produksinya ke dalam negeri, diakibatkan oleh berkurangnya bantuan pemerintah. 

Jika melihat data yang disampaikan oleh Kementerian Perindustrian, maka 35 perusahaan pernah menerima subsidi sebesar 20,2 miliar won di bidang lokasi, dan investasi peralatan, namun pemotongan tarif hanya sebesar 100 juta won. Bahkan tidak ada bantuan untuk pemotongan pajak perusahaan dan pajak penghasilan. 

Parlemen Kim mengungkapkan bahwa pemerintah harus  memperkuat kebijakan bantuan dan penggairahan perusahaan yang ingin kembali ke Korea Selatan, yang dapat mendorong peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja.