Peranan atau porsi kalangan swasta akan meningkat drastis dalam pengembangan sumber daya energi di luar negeri yang hingga saat ini dikuasai oleh perusahaan umum.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya menyatakan di dalam pertemuan dengan perusahaan pengembangan sumber daya energi di luar negeri yang dipimpin oleh Wakil Menteri Woo Tae-hee hari Jumat (28/10/2016) bahwa jumlah produksi sumber daya energi di luar negeri oleh sektor swasta akan meningkat hingga 348 ribu barel per hari atau 32,8% pada tahun 2020, dari 262 ribu barel pada tahun lalu.
Pemerintah memprediksi jumlah produksi oleh perusahaan umum selama periode yang sama akan meningkat 342 ribu barel atau 15,9% dari 295 ribu barel. Hal itu berarti jumlah produksi sumber daya energi di luar negeri oleh kalangan swasta akan melampaui jumlah produksi oleh perusahaan umum dalam 5 tahun mendatang.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya mengeluarkan langkah pendukung pengembangan sumber daya energi oleh perusahaan swasta. Mereka menganalisis contoh kesuksesan melalui penggabungan antara kemampuan pemasaran kalangan swasta, dan tingkat kredit atau daya informasi dari perusahaan umum. Berdasarkan hal itu, mereka akan melakukan upaya khusus untuk mendukung kalangan swasta.
Pertumbuhan personel atau pengembangan teknologi disusun oleh perusahaan swasta. Personel perusahaan umum disederhanakan secara keseluruhan, namun personel untuk mendukung kalangan swasta di perusahaan umum akan lebih meningkat.
Wakil Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Woo mengatakan subyek utama dalam pengembangan sumber daya di luar negeri semakin berubah ke arah kalangan swasta, sehingga langkah pemerintah dan peran perusahaan umum juga turut berubah sesuai dengan tren ini. Untuk itu, komunikasi aktif dan kerjasama erat antara kalangan swasta dan pemerintah sangat dibutuhkan.