Menteri Keuangan Korea Selatan Yoo Il-ho menepis kekhawatiran bahwa pemerintahan Donald Trump akan menetapkan Seoul sebagai manipulator mata uang.
Saat bertemu dengan wartawan pada hari Kamis (5/1/2017), yang bertepatan dengan 1 tahun pengangkatannya sebagai menteri keuangan, Yoo menegaskan Korea Selatan bukan negara manipulator mata uang seperti yang dituduhkan AS. Menurut Yoo penilaian oleh pemerintah AS hanya menemukan 2 dari 3 kriteria untuk dapat menetapkan Seoul sebagai salah satu negara manipulator mata uang.
Namun dia mengatakan bahwa semuanya bisa saja terjadi, untuk itu kementeriannya akan mencoba menjelaskan secara menyeluruh tentang posisi Seoul terkait hal itu kepada AS.
Pada bulan April tahun lalu, Kementerian Keuangan AS memasukkan Korea Selatan, Cina, Jepang, Jerman dan Taiwan dalam daftar pengawasan negara manipulator nilai tukar mata uang, namun kemudian memutuskan bahwa tidak satupun dari negara-negara itu yang ditetapkan sebagai manipulator mata uang.
Tiga kriteria untuk menetapkan satu negara sebagai manipulator mata uang adalah negara terkait mengalami surplus perdagangan yang sangat signifikan dengan AS, surplus neraca berjalan diatas 3% dari PDB, dan adanya campur tangan pemerintah secara berulang-ulang terhadap pasar uang untuk mencegah pelemahan nilai tukar mata uang dalam negeri.