Penghentian negosiasi pertukaran mata uang antara Korea Selatan dan Jepang secara sepihak oleh Tokyo sebagai protes atas penempatan patung gadis damai di depan gedung Konsulat Jepang di Busan dipandang sebagai perluasan masalah diplomatik ke masalah ekonomi, seperti tindakan balas dendam Cina terkait penempatan THAAD di Semenanjung Korea.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan menyesalkan keputusan sepihak Jepang yang mengumumkan penghentian negosiasi kesepakatan pertukaran mata uang kedua negara, hanya 4 bulan setelah Tokyo setuju untuk melakukan negosiasi.
Kementerian Strategi dan Keuangan menegaskan, pemerintah Jepang seharusnya tidak mencampuradukkan kerja sama ekonomi dan keuangan dengan masalah politik dan diplomatik.
Menurut seorang pejabat Kementerian Strategi dan Keuangan Seoul, penghentian itu hanya untuk sementara waktu dan terbuka kesempatan untuk berdialog. Ditambahkannya, reaksi yang sensitif dari pemerintah Seoul dapat memberikan kesan yang negatif kepada investor asing, dan pertukaran mata uang dengan Jepang tidak terlalu diperlukan sekarang.
Namun demikian, dia tetap mengkhawatirkan kemungkinan Jepang menekan Korsel dengan masalah ekonomi setelah adanya tindakan balasan dari Cina yang secara tidak langsung terkait penempatan sistem pertahanan anti rudal (THAAD) di Korea Selatan.