Harga Konsumen untuk bulan Januari mengalami lonjakan tertinggi dalam 4 tahun terakhir.
Menurut laporan Indeks Harga Konsumen bulan Januari yang dikeluarkan Kantor Statistik pada hari Kamis (2/2/2017), indeks harga konsumen bulan lalu mengalami kenaikan 2,0% jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Angka itu mengalami lonjakan tertinggi sejak bulan Oktober tahun 2012 yang mencapai 2,1%.
Indeks harga konsumen yang sempat bertahan pada kisaran 0%, terus melanjutkan tren kenaikan pada kisaran 1% selama 4 bulan berturut-turut sejak bulan September lalu dan akhirnya melonjak pada kisaran 2% di bulan lalu.
Harga telur meroket sebanyak 61,9% akibat virus flu burung, atau naik 7 kali lipat daripada bulan Desember. Selain itu, harga lobak, kubis, dan wortel juga melonjak tajam. Dengan demikian harga hasil pertanian, peternakan dan perikanan naik 8,5% dari satu tahun sebelumnya.
Harga produk minyak juga melonjak 8,4% akibat naiknya harga minyak global. Hal ini mendorong kenaikan tarif transportasi dan harga barang-barang industri. Khususnya harga pangan naik 4,4% , membuat harga kebutuhan kehidupan juga meningkat.
Kantor Statistik menganalisis bahwa naiknya harga produk minyak dan telur berdampak pada inflasi secara keseluruhan.