Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa jumlah pasangan yang sama-sama bekerja semakin meningkat, dan bahkan persentase pasangan yang berusia lebih tinggi yang sama-sama bekerja ternyata juga lebih meningkat.
Tren serupa ini diasumsikan karena dampak dari perlambatan ekonomi yang berkelanjutan yang mendorong turunnya penghasilan rumah tangga dan naiknya keterlibatan golongan wanita setengah baya dalam aktivitas ekonomi.
Hal itu dinyatakan dalam hasil sebuah penelitian tentang kehidupan masyarakat di provinsi Gyeonggi pada tahun 2016 terhadap 66.523 anggota dari 30.880 keluarga.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis pada tgl. 16 Maret, jumlah keluarga dimana hanya suami yang bekerja tercatat sebanyak 44,8%, sementara terdapat 36,2% responden dimana pasangan suami-istri bekerja.
Persentase pasangan yang sama-sama bekerja meningkat bersama meningkatnya usia pasangan, dari 36,6% pada usia 20-an tahun, dan 37,7% untuk usia 30-an tahun, menjadi 44,9% untuk usia 40-an tahun dan 45% untuk 50-an tahun.
Persentase pasangan yang sama-sama bekerja juga mengalami kenaikan 7,3% dalam 6 tahun terakhir.