Volume ekspor Korea Selatan untuk bulan Maret meningkat sebesar 13,7% dibandingkan dengan tahun lalu.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea Selatan menyatakan volume ekspor bulan lalu mencapai 48,9 miliar dolar Amerika atau meningkat 13,7% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Rasio peningkatannya mencapai titik tertinggi dalam waktu 2 tahun 3 bulan, atau sejak bulan Desember 2014.

Dengan demikian, volume ekspor Korea Selatan tetap menjaga fase peningkatan secara berturut-turut, khususnya dengan dua digit dalam waktu 3 bulan terakhir. 

Peningkatan ekspor Korea Selatan disebabkan adanya peningkatan untuk 8 item diantara 13 jenis produk ekspor utama, yakni semikonduktor, dioda pemancar cahaya organik (OLED) dan kosmetik. 
 
Ekspor ke negara ASEAN dan India tercatat mengalami peningkatan tertinggi, serta ekspor ke Timur Tengah juga mulai menunjukkan peningkatan. 
 
Sementara itu, meskipun Cina melakukan balas dendam ekonomi akibat penempatan THAAD, ekspor ke Cina juga tetap meningkat selama 5 bulan secara berturut-turut. 

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi global, termasuk AS mendorong peningkatan permintaan untuk semikonduktor dan produk TI. Hal ini meningkatkan volume ekspor Korea. 

Sementara itu, impor Korsel juga naik 26,9% dibandingkan tahun lalu, menjadi 42,3 miliar dolar. 

Dengan demikian, neraca Korea Selatan mencatat surplus 660 juta dolar dalam 62 bulan secara berturut-turut.