Pemerintah mengeluarkan penanggulangan terpadu setelah flu burung mengancam ekonomi masyarakat berpendapatan rendah.
Flu burung yang melanda Korea kali ini telah menyebabkan 25 juta ekor ayam petelur atau 30% dari seluruhnya dimusnahkan, dan menyebabkan kerugian terbesar dalam jangka waktu terpendek.
Impor telur ayam yang berhenti dan datangnya hari Paskah menyebabkan persedian telur di pasar habis.
Harga satu rak telur berisikan 10 butir mencapai 2.522 won, naik 40% dibandingkan tahun sebelumnya.
Flu burung mengancam ekonomi masyarakat berpendapatan rendah sehingga mendorong pemerintah mengeluarkan rencana penanggulangan terpadu.
Dikatakan, jika flu burung pertama menyerang peternakan pada musim dingin, maka peringatan tingkat tertinggi yaitu 'serius' dikeluarkan, dan sistem kerja sama antara pemerintah, militer, dan masyarakat sipil untuk memusnahkan unggas dioperasikan.
Dalam langkah yang sama pemerintah akan memperbaiki kondisi peternakan yang terjangkit flu burung secara terus-menerus. Luas lahan peternakan untuk seekor ayam diperluas dari saat ini 0,050 ㎡, menjadi 0,075㎡.
Selain itu, kendaraan pengangkut telur dilarang masuk ke dalam peternakan untuk mencegah masuknya virus flu burung ke dalam peternakan.
Terkait penggunaan vaksin flu burung, pemerintah menyatakan kelayakan penggunaan vaksinasinya akan ditetapkan hingga bulan Juni mendatang.