Defisit neraca jasa Korea Selatan untuk kuartal pertama tahun ini dinyatakan menerobos rekor tertinggi selama 10 tahun terakhir.
Menurut kalangan bisnis pariwisata dan Bank Sentral Korea pada tgl. 11 Mei, neraca jasa Korea Selatan di kuartal pertama tahun ini, mengalami defisit sebesar 3 miliar 743,4 juta dolar, merupakan titik tertinggi sejak kuartal keempat tahun 2007.
Hanya untuk bulan Maret lalu, defisit neraca jasa tercatat 1,35 miliar won, merupakan yang terbesar selama 20 bulan setelah berada di titik tertinggi di bulan Juli tahun 2015, tidak lama menyusul terjadinya kasus Sindrom Pernafasan Timur Tengah, MERS.
Defisit triwulanan mencatat angka tertinggi akibat penurunan tajam kunjungan turis warga Cina yang merupakan efek dari larangan menjual paket wisata ke Korea Selatan bagi biro wisata Cina.
Larangan itu merupakan aksi balasan Beijing terkait pengerahan sistem pertahanan anti rudal THAAD di Korea Selatan.
Sebaliknya, jumlah warga Korea Selatan yang melakukan perjalanan ke luar negeri meningkat dengan mencapai 6.514.859 orang, sementara jumlah warga asing yang mengunjungi Korea Selatan hanya tercatat 3.706.415 orang.
Defisit neraca jasa Korea Selatan diperkirakan akan terus berlanjut dalam semester pertama tahun ini.