Perusahaan Gas Korea (KOGAS) menyatakan bahwa pihaknya akan mengimpor 2,8 juta ton shale gas dari AS per tahunnya untuk 20 tahun ke depan mulai bulan depan.
KOGAS menggelar acara peresmian yang menandai dimulainya perdagangan shale gas dengan Cheniere Energy dari Louisiana, AS pada hari Minggu (25/6/2017).
Pada tahun 2012, KOGAS menandatangani kontrak jangka panjang untuk membeli gas alam cair (LNG) dari Terminal LNG Sabine Pass yang dimiliki oleh Cheniere Energy, menjadikan Korsel sebagai negara Asia pertama yang mengimpor shale gas AS.
Berdasarkan kontrak tersebut, Korsel akan mengimpor 2,8 juta ton shale gas dari AS per tahun sejak 2017 hingga 2036. Pengiriman pertama akan tiba di Korsel bulan depan.
KOGAS mengungkapkan harapannya bahwa impor shale gas ini dapat meningkatkan diversifikasi sumber energi primer Korsel yang kini sangat bergantung pada Timur Tengah, sembari mengurangi ketidakseimbangan perdagangan dan meningkatkan hubungan antara Korsel dan AS.
Pemerintah Korsel mengumumkan pada bulan Januari tahun ini bahwa pihaknya akan berupaya untuk mengurangi surplus neraca berjalannya dengan AS melalui impor shale gas dan bahan baku lainnya.