Defisit Korea Selatan dalam bidang pariwisata naik akibat dampak yang diambil Cina atas keputusan Seoul menempatkan THAAD di Korea Selatan.
Menurut Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Rabu (05/07/2017), akun defisit perjalanan Korsel mencapai satu-koma-36 miliar dolar AS pada bulan Mei, naik lima kali lipat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Ini menandai defisit perjalanan wisata terbesar dalam 22 bulan sejak bulan Juli 2015 saat Korsel dilanda MERS.
Pendapatan pariwisata Korsel turun ke angka 930 juta dolar AS, 54 persen dari total yang tercatat di bulan Mei tahun lalu. Sebaliknya, pengeluaran di luar negeri oleh turis Korea Selatan naik 320 juta dolar AS hingga hampir 2,3 miliar dolar AS pada periode yang sama.
Direktur statistik keuangan di BOK mengatakan bahwa kenaikan defisit perjalanan wisata dipengaruhi oleh naiknya jumlah turis Korea yang berpergian keluar negeri serta turunnya jumlah turis Cina menyusul larangan Beijing bagi warganya untuk bepergian ke Korsel.