Tindakan Korea Utara telah membuat risiko kredit Korea Selatan mencapai titik tertinggi dalam waktu 1 tahun 6 bulan, bahkan lebih tinggi daripada Cina.
Menurut Pusat Keuangan Internasional, Credit Default Swap premium Korea Selatan mencapai 70bp (basis poin), dan angka itu paling tinggi sejak tgl. 25 Februari tahun 2016. Khususnya, angkanya meloncat secara drastis sebesar 13bp hanya dalam satu minggu saja, dari 57bp pada tgl. 7 Agustus.
CDS premium adalah kontrak yang mentransfer risiko keuangan dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar kerugian apabila suatu negara atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi menghadapi bangkrut. Karenanya, angka CDS premium yang tinggi berarti suatu negara atau perusahaan memiliki risiko tinggi untuk bangkrut.
Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Kim Dong-yeon dan Gubernur Bank Sentral Korea Lee Ju-yeol bertemu untuk memeriksa situasi pasar keuangan sekaligus mengambil langkah lanjutan.