Kantor berita nasional Iran (IRNA) melaporkan bahwa Bank Ekspor Impor Korea Selatan (EXIM) dan Bank Sentral Iran menandatangani perjanjian peminjaman modal sebanyak 9,4 miliar dolar pada hari Kamis (24/8/2017).
Pinjaman dari EXIM akan mendukung dana perusahaan Korea yang melakukan proyek pemerintah Iran atas jaminan pemerintah Iran. Dengan demikian, masalah keuangan yang menjadi hambatan terbesar bagi perusahaan Korsel yang berminat maju ke Iran dapat dihilangkan.
Meskipun pasar Iran dikenal sebagai 'Samudera Biru atau Blue Ocean, namun pihak pelaku mengalami kesulitan dalam keuangan karena AS belum menghapus sanksi keuangan terhadap Iran.
Perjanjian tersebut merupakan hasil kesepakatan pemerintah Korsel dan Iran saat mantan Presiden Korsel Park Geun-hye berkunjung ke Iran pada bulan Mei tahun lalu. Selama ini kedua pihak berdebat karena adanya perselisihan tentang pasal terkait 'Snapback', pemulihan sanksi karena Iran tidak melaksanakan kesepakatan tentang nuklir.
Kedua pihak berjanji untuk mengembalikan pinjaman EXIM terlebih dahulu jika terjadi 'Snapback'.
Mempertimbangkan kebijakan Donald Trump yang ketat tentang sanksi atas Iran, pemberian pinjaman oleh EXIM kepada Iran tidak begitu positif karena pinjaman tidak akan mudah dikembalikan saat Iran kembali mengembang nuklir, dan ketegangan AS dan Iran meningkat hingga tarap semi perang.