Cadangan devisa Korsel menurun di bulan September untuk kali pertama dalam 7 bulan menyusul berakhirnya masa berlaku kesepakatan swap mata uang antara Seoul dan Beijing.

Bank Sentral Korea (BOK) menyatakan pada hari Kamis (12/10/2017) bahwa sejak akhir September, cadangan devisa Korsel berada di angka 384,7 milyar dolar AS, turun 170 juta dolar dari bulan sebelumnya. Hal ini merupakan penurunan pertama sejak Februari.


BOK menjelaskan bahwa penguatan dolar AS menurunkan nilai mata uang lain dibandingkan dolar AS bulan lalu.

BOK juga mengatakan bahwa Korsel memiliki cadangan devisa terbesar ke-sembilan di dunia pada akhir bulan Agustus, mengikuti China, Jepang, Swiss, Arab Saudi, Taiwan, Rusia, Hongkong, dan India.

Perjanjian swap mata uang Korsel dan Cina senilai 56 milyar dolar berakhir pada hari Selasa (10/10/2017) tengah malam.