Sektor ekonomi Korea Selatan dan Jepang sepakat untuk bekerjasama dalam memecahkan masalah sulitnya mendapatkan pekerjaan bagi pemuda Korea, dan perekrutan pekerja bagi perusahaan Jepang.
Hal itu disepakati oleh Asosiasi Pengusaha Korea Selatan dan Asosiasi Pengusaha Jepang dalam pertemuan pebisnis Korsel dan Jepang ke-27 yang digelar di Tokyo hari Jumat (20/10/2017).
Kedua pihak sama-sama merasakan kesulitan perekrutan yang berbeda, sehingga sepakat melaksanakan proyek yang saling menguntungkan.
Salah satu rencana mereka adalahmengadakan sebuah seminar tentang tenaga yang diinginkan perusahaan Jepang kepada pemuda Korsel di Seoul, pada musim semi tahun depan.
Menurut Asosiasi Pengusaha Korsel, permintaan tenaga kerja di Jepang cukup banyak karena kecenderungan pemulihan ekonomi, namun ketersediaan tenaga kerja cukup sedikit akibat penurunan jumlah penduduk.
Kini di Jepang masih tersedia 1,52 pekerjaan perorang, dan perusahaan Jepang mengalami kesulitan untuk mendapat pekerja andalan.
Sebaliknya, pasar perekrutan Korsel hampir membeku dan rasio pengangguran pemuda mencatat yang tertinggi, yaitu 21,5% pada bulan lalu.
Kondisi dalam negeri Korsel membuat calon pekerja menoleh ke luar negeri sehingga jumlah pekerja yang mendapat pekerjaan di luar negeri meningkat 3 kali lipat dalam 2 tahun ini.
Kedua asosiasi pebisnis sepakat bekerjasama agar Pertemuan Pebisnis Korsel, Jepang, dan Cina dapat digelar saat ada KTT pemimpin ketiga negara.