Tgl. 21 November bertepatan dengan genap 20 tahun setelah Korea Selatan meminta bantuan dana penyelamatan kepada Dana Moneter Internasional-IMF.
Volume ekspor tahun ini telah menerobos 500 miliar dolar Amerika, waktu terpendek dalam sejarah Korea Selatan, berkat prestasi tinggi sektor semikonduktor.
Sebanyak 15,6% dari volume ekspor sampai bulan Oktober dikuasai oleh semikonduktor, membuat rasionya lebih tinggi daripada tahun lalu.
Semikonduktor juga merupakan produk ekspor unggulan saat krisis moneter 20 tahun lalu.
Menurut lima produk ekspor teratas belakangan ini, semikonduktor, kendaraan sedan, dan kapal masing-masing menempati urutan pertama, kedua dan ketiga. Hal itu berarti, ekspor telah didominasi produk teknologi, namun Korea Selatan gagal mencari item produk ekspor terbaru.
Dalam situasi seperti itu, Cina terus mengejar Korea Selatan, sehingga selisih teknologi dengan Cina di bidang produk elektronik, telekomunikasi, dan semikonduktor semakin sempit.
Selain itu, Korea Selatan menghadapi kesulitan untuk memecahkan polarisasi yang semakin serius setelah krisis moneter, termasuk masalah pengangguran di kalangan pemuda.
Menurut para pakar, Korsel harus menciptakan lapangan kerja dengan menumbuhkan perusahaan yang memiliki daya saing dan meningkatkan produktivitas.
Saat ini, ekonomi Korea Selatan berdiri di jalan dua arah, apakah bisa meloncat kembali atau tetap berada di posisi yang sama.