Sebuah perhimpuan pemerintah dan swasta diluncurkan untuk menumbuhkan industri pembongkaran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir-PLTN.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya meresmikan 'perhimpunan pemerintah dan swasta untuk industri pembongkaran PLTN' di COEX, Seoul, hari Jumat (8/12/2017) dengan dihadiri perwakilan pemerintah dan perusahaan pembongkaran PLTN.
Perusahaan patungan tersebut melibatkan sekitar 20 lembaga terdiri atas instansi pemerintah dan perusahaan swasta dengan tujuan membentuk landasan agar perusahaan domestik dapat maju ke pasar pembongkaran PLTN dunia.
Untuk mengaktifkan pengoperasian perusahaan tersebut perlu dilakukan verifikasi dan komersialisasi teknologi dasar, mencegah investasi ganda, dan membongkar PLTN Kori 1.
Kepala bagian energi, Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya menyatakan pemerintah akan menyelesaikan pengembangan 38 teknologi dasar dan 58 teknologi komersialisasi hingga tahun 2021, dan kemudian, di tahun 2030-an pemerintah Korsel akan maju ke pasar pembongkaran PLTN dunia.
Dalam langkah sama, pemerintah akan mendidik dan melatih tenaga spesialis, mendirikan perusahaan khusus pembongkaran PLTN , serta memperkuat kerja sama dengan lembaga internasional termasuk Badan Energi Atom Internasional-IAEA.
Sementara itu, Perusahaan Tenaga Hidro dan Nuklir Korea (KHNP) menyatakan sebanyak 76 PLTN di dunia akan dibongkar mulai tahun 2015 hingga 2019, kemudian 183 PLTN akan dibongkar pada tahun 2020-an. Pada tahun 2030-an dan 2040-an ada sekitar 127 dan 89 PLTN yang akan dibongkar.
Biaya untuk pembongkaran PLTN diperkirakan mencapai 440 triliun won.