Peternakan Yeongam di Jeolla Selatan yang dikonfirmasikan terinfeksi penyakit flu burung patogen tinggi tipe H5N6 dilaporkan telah menjual bibit/anak bebek petelur ke peternakan lainnya. Hal itu meningkatkan kekhawatiran menyebarnya penyakit flu burung. Akan tetapi, peternakan yang menerima anak bebek dari peternakan yang bermasalah dikabarkan tidak menghadapi masalah hingga sekarang.
Walau demikian, otoritas disinfeksi tetap mengambil tindakan tegas termasuk perintah larangan perpindahan selama 1 minggu bagi seluruh peternakan jenis unggas dan petugasnya karena daerah Yeongam adalah daerah produksi bebek terbesar di Korea Selatan. Selain itu, distribusi jenis unggas di pasar tradisional dari Yeongam dan Naju dilarang sampai larangan dicabut.
Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Peternakan menyatakan hari Selasa (12/12/2017) bahwa pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan khusus kepada peternakan di Yeongam dan Naju di Jeolla Selatan yang telah menerima 180 ribu ekor anak bebek dari peternakan bebek petelur.
Pemerintah telah memeriksa 30 peternakan yang diinformasikan dikunjungi oleh petenak dan 5 kendaraan yang telah keluar dari peternakan Yeongam yang bermasalah. Hasilnya menunjukkan 13 orang dikonfirmasikan 'negatif', dan 11 peternakan telah kosong serta 6 peternakan lainnya sedang diperiksa secara intensif.