Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis mengkritik bahwa rezim-rezim liar (rogue regimes) seperti Korea Utara dan Iran telah bertindak di luar hukum dan mengancam keamanan regional dan global.
 
Mattis mengumumkan 'strategi pertahanan 2018' di The Johns Hopkins University School of Advanced International Studies pada hari Sabtu (20/1/2018) waktu setempat dan memaparkan tindak penanggulangan yang keras bagi negara-negara tersebut.
 
Dalam pidatonya, Mattis mengatakan bahwa negara-negara itu menekan rakyatnya dan menghancurkan harga diri dan hak asasi manusia mereka.
 
Ringkasan laporan tentang strategi pertahanan AS yang baru itu mengkritik perkataan dan perbuatan membabi buta rezim Korut yang terus berlanjut meskipun telah dijatuhkan sanksi oleh PBB.
 
Secara khusus, mengenai Korut, laporan itu menyebutkan bahwa Korut ingin mempertahankan rezimnya melalui segala senjata baik lama mapun baru, termasuk nuklir dan rudal balistik, yang dipercaya akan sangat memengaruhi Korea Selatan, AS dan Jepang.
 
Menurut Mattis, rezim-rezim liar ini terkadang menyebarkan senjata pemusnah massal mereka kepada 'pelaku berbahaya'.
 
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa upaya untuk menahan dan melawan negara-negara seperti itu akan diteruskan, dan pihak militer akan melengkapi diri dengan kemampuan pertahanan rudal yang bervariasi demi menanggulangi ancaman rudal balistik Korut.