Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan bahwa pemerintahan Trump terbuka untuk berdialog dengan Korut.
Pence menyampaikan kepada media internet AS Axios pada hari Rabu (15/2/2018) bahwa AS terbuka atas dialog namun menegaskan bahwa tekanan dan sanksi terhadap Korut akan terus berjalan hingga rezim itu meninggalkan program nuklir dan misilnya.
Wakil Presiden AS itu mengatakan bahwa tidak ada yang berubah sebelum Korut meninggalkan ambisi nuklirnya, dan AS beserta masyarakat internasional baru akan "mempertimbangkan perubahan posisi apapun" hanya jika rezim Korut meninggalkan progam misilnya secara "menyeluruh dan terverifikasi."
Pence juga menggarisbawahi perbedaan antara dialog dan negosiasi, sembari mengatakan bahwa Presiden Donald Trump "percaya akan" diskusi, namun diskusi bukanlah negosiasi.