Majalah Amerika Serikat "Foreign Policy" melaporkan pada hari Kamis (15/2/2018) bahwa badan intelijen AS tengah mengumpulkan sumber daya dunia maya untuk difokuskan ke Semenanjung Korea.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa lima narasumber yang paham akan perencanaan AS menjelaskan adanya kesibukan besar di dalam badan yang bertanggung jawab akan mata-mata dan perang dunia maya.
Lebih lanjut dilaporkan bahwa menurut dua mantan pejabat intelijen yang mengetahui persiapan tersebut, serangan awal terhadap rezim Korea Utara bisa saja terjadi di dunia maya dan bukan secara fisik, sembari menyitir pernyataan salah satu sumber, "tembakan pertama adalah di dunia maya."
Foreign Policy mengatakan bahwa selama enam bulan terakhir, pemerintah AS secara diam-diam telah memulai sejumlah pekerjaan awal untuk melakukan serangan dunia maya ke Korut di sejumlah negara, termasuk Korsel dan Jepang.
Disebutkan bahwa proses ini termasuk instalasi kabel fiber sebagai jembatan penghubung ke wilayah tersebut, serta persiapan markas jarak jauh dan pos pendengaran agar para peretas bisa mengupayakan akses ke internet Korut.
Artikel itu juga mengutip mantan pejabat dan pejabat aktif badan intelijen yang menyebutkan bahwa mata-mata AS tengah "mengarahkan kaca pembesar" dan mengucurkan jutaan dolar bagi infrastruktur teknis dan sumber daya profesional ke arah Pyongyang.
Salah seorang mantan pejabat juga mengatakan, "fokus kemampuan teknik nasional tengah digerakkan."