Sebuah bank di Latvia yang dicurigai mendukung pencucian dana Korea Utara menerima larangan pembayaran untuk sementara waktu dari Bank Sentral Eropa-ECB.
Menurut kantor berita Reuters, ECB memberi perintah tersebut kepada bank ketiga di Latvia, yaitu ABLV pada hari Senin (19/2/2018) lalu. Menurut ECB, pihaknya mengambil tindakan moratorium kepada ABLV karena kondisi finansial ABLV memburuk drastis, sehingga harus mengambil langkah untuk mencegah kebocoran dana.
Setelah ABLV dicurigai oleh Kementerian Keuangan AS terlibat dalam pencucian uang dengan perusahaan Korea Utara, pada tgl. 13 Februari lalu, maka 22% dari seluruh saldo tabungan atau sekitar 600 juta euro ditarik.
Untuk mencegah 'bank-run' atau penarikan uang secara besar-besaran, ECB melarang ABLV untuk melakukan pembayaran.