Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperkirakan rasio perekonomian Korea Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 3% berkat pemulihan kondisi perdagangan di dunia.
OECD resistan pada angka 3% terhadap rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun ini dan tahun depan, yang sebelumnya telah diprediksi pada bulan November tahun lalu.
Menurut OECD peningkatan ekspor ikut andil dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Selain itu, kenaikan gaji minimun dan peningkatan pengeluaran untuk bidang kesejahteraan membuat rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tetap terjada pada kisaran 3%.
Namun OECD merekomendasikan bahwa Korea Selatan harus menormalkan kebijakan moneter dengan mempertimbangkan kondisi pertumbuhan, harga konsumen, situasi di pasar keuangan dll. Selain itu, kebijakan fiskal perlu dioperasikan dari sisi jangka menengah.
OECD memprediksi rasio pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini dan tahun depan sebesar 3,9% karena peningkatan investasi, volume perdagangan, dll. Reformasi sistem perpajakan dan pengeluaran anggaran pemerintah di sejumlah negara maju juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.
Namun, OECD menambahkan proteksionisme, perubahaan struktur penduduk, dll pasti menjadi risiko bahaya.
Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Kim Dong-yeon mengatakan bahwa pihaknya berupaya keras untuk mengeluarkan efek sinergi dengan menangani masalah perdagangan dengan AS, utang rumah tangga, restrukturisasi di sejumlah industri, dll.