Harian Jepang Asahi Shimbun hari Rabu (28/3/18) menyatakan bahwa Korea Utara mengurangi jumlah pasukan yang ditempatkan di tempat uji coba nuklir Punggye-ri, Provinsi Hamgyeong Utara.
Menurut harian tersebut, pada awal bulan ini, resimen ke-19 pasukan Korea Utara telah mengeluarkan perintah perpindahan kepada dua dari empat pangkalan militer yang menggali terowongan di Punggye-ri.
Jumlah tenaga militer tersebut mencapai seribu orang. Apabila perintah perpindahan berjalan maka 150 anggota batalion yang menangani urusan teknologi dan 70 orang batalion pengawal akan tinggal di sana.
Asahi menambahkan perintah tersebut keluar menjelang KTT antara Korea Utara dan AS, sehingga apabila denuklirisasi dapat tercapai maka penutupan tempat uji coba nuklir Punggye-ri dapat menjadi pembuktian kesepakatan tersebut.
Sebelumnya pada 5 Maret lalu Kim Jong-un pernah mengatakan kepada Korea Selatan, jika ancaman militer dihapus dan rezim Pyongyang terjamin, mereka tidak perlu memiliki fasilitas nuklir.
Namun, sebuah sumber terkait Korea Utara mengatakan, penutupan Punggye-ri bukan masalah serius. Apabila hubungan Korea Utara dengan AS kembali memburuk, mereka bisa membuka uji coba nuklir kapan saja.