Media Hongkong South China Moring Post pada Kamis (5/4/18) mengatakan negara-negara di sekitar AS dan China menunjukkan kekhawatiran adanya perang dagang yang dapat memicu perubahan struktur perdagangan dan perlambatan pertumbuhan global.
Saat ini, AS dan China sedang menahan diri dari kemungkinan persengketaan dagang yang dapat memicu kerugian maksimal bagi keduanya.
Para pengamat sependapat bahwa perang dagang bilateral kemungkinan besar akan menghasilkan resiko kerugian bagi masing-masing pihak.
Negara eksportir di kawasan Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, Vietnam dan Malaysia diperkirakan akan terkena dampak besar.
China diketahui mengimpor barang perantara, seperti suku cadang mesin dan telekomunikasi dari negara-negara tersebut dan kemudian membuat produk jadi untuk mengekspornya ke AS.
Sebuah perusahaan konsulting internasional meramalkan Jepang juga akan terdampak karena memiliki kemitraan dagang terbesar dengan China dan AS.
Namun demikian, ada juga beberapa negara yang mendapat keuntungan dari sengketa perdagangan antara AS dan China. Antara lain eksportir biji-bijian, termasuk Brazil dan Argentina menyambut hangat atas pengenaan tarif China pada impor kedelai AS.