Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memuji KTT antar-Korea hari Jumat (27/4/2018) sebagai sebuah pertemuan yang "benar-benar bersejarah" dan diharapkan akan mengarah pada perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Melalui sebuah pernyataan yang disampaikan oleh juru bicaranya, Guterres menyatakan bahwa dirinya bertepuk tangan atas KTT yang benar-benar bersejarah hari ini antara pemimpin Korea Selatan dan Utara. Ditambahkannya, keberanian dan kepemimpinan Presiden Korsel Moon Jae-in dan pemimpin Korut Kim Jong-un telah menghasilkan komitmen penting yang dituangkan dalam deklarasi bersama.
Sekjen PBB berharap agar pihak-pihak terkait sesegera mungkin mengimplementasikan deklarasi tersebut untuk memperkuat rekonsiliasi antar-Korea dan denuklirisasi di Semenanjung Kora. Pencapaian ini juga diharapkan dapat berlanjut ke KTT Amerika Serikat - Korea Utara yang diperkirakan akan digelar dalam waktu dekat. Dirinya pun mengutarakan komitmen dan kesiapannya untuk membantu proses tersebut.
Sementara itu, Perwakilan Uni Eropa Federica Mogherini juga menyambut hangat dan mendukung Deklarasi Panmunjeom, serta berharap agar hasil yang lebih positif dapat dihasilkan dari KTT Amerika Serikat dan Korea Utara.
Mogherini pun menekankan bahwa proses denuklirisasi termasuk pemusnahan program nuklir dan rudal secara sempurna harus dilaksanakan dengan cara-cara yang dapat diverifikasi.
Selain itu, banyak negara di dunia termasuk Inggris, Jerman, Prancis, Brazil, dan Meksiko turut menyambut momen KTT antar-Korea yang bersejarah dan mengharapkan kemajuan kesepakatan perdamaian ke depan.