Presiden AS Donald Trump secara resmi mengumumkan bahwa AS keluar dari Perjanjian Nuklir Iran akibat tuduhan kecurangan.
Dalam jumpa pers di Gedung Putih pada Rabu (9/8/18) dini waktu setempat, Trump menyatakan Perjanjian Nuklir Iran adalah kesepakatan sepihak yang mengerikan dan sejak awal seharusnya tidak dapat dilaksanakan.
Trump megatakan tidak akan ada perdamaian setelah Perjanjian Nuklir. Pihaknya juga menyebut bahwa anggaran militer di Iran meningkat 40%.
Trump juga menuduh bahwa Iran tetap mendukung kelompok teror seperti Al-Qaeda dan tetap mengembangkan misil dan nuklir.
Trump menyebut dirinya memiliki bukti terkait kebohongan Iran. Oleh karena itu, setelah menarik diri dari perjanjian tersebut, AS akan mengenakan sanksi ekonomi ketat bagi Iran dan negara-negara lain yang bekerjasama dengannya.
Sebelumnya, enam negara termasuk AS, Inggris, Perancis dan Iran menandatangani Perjanjian Nuklir Iran pada Juli 2015. Perjanjian itu memuat kesepakatan Iran untuk membuang program pengembangan nuklir dengan enam negara menghapus sanksi ekonomi kepada Iran.
Sementara itu, Penasihat Dewan Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan penarikan AS dari Perjanjian Nuklir menjadi pesan kepada Korea Utara yang mengisyaratkan pihaknya tidak akan menerima kesepakatan yang tidak lengkap.