Maskapai penerbangan bertarif rendah Korea Selatan diperkirakan mencatat keuntungan dua kali lipat pada kwartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu berkat diversifikasi rute perjalanan.
Menurut kalangan yang terlibat dalam industri penerbangan dan keamanan, serta Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan pada hari Rabu (23/05/18), enam maskapai penerbangan bertarif rendah Korsel diperkirakan mencatat penjualan hampir 1,2 triliun won dan 186 miliar won pendapatan operasional pada kwartal pertama.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan melonjak sekitar 34 persen dan pendapatan operasional meningkat hampir 131 persen.
Jumlah keuntungan operasional keenam maskapai tersebut melebihi performa maskapai terbesar Korsel, Korean Air.
Sementara maskapai penerbangan besar lainnya, Asiana Airlines, mencatat pendapatan lebih dari dua kali lipat pada kwartal pertama tahun ini, pendapatan operasional Korean Air mengalami sedikit penurunan. Korean Air menjadi satu-satunya maskapai Korsel yang mengalami penurunan pendapatan.
Won Korea yang menguat juga berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan maskapai-maskapai tersebut sebagaimana sebagian besar maskapai memiliki pasiva dalam valuta asing.