Pemerintah AS telah memulai langkah-langkah untuk memperkuat regulasi atas kendaraan impor seperti pengenaan tarif tinggi.
Menurut sumber industri perdagangan AS pada hari Jumat (25/5/2018), Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa pihaknya akan menggelar audiensi publik pada tanggal 19 dan 20 Juli untuk mengumpulkan opini terkait dampak impor kendaraan dan suku cadang otomotif terhadap keamanan nasional AS.
Langkah ini menyusul peluncuran investigasi formal atas permasalahan ini oleh Kementerian Perdagangan pada awal minggu ini, berdasarkan Pasal 232 UU Perluasan Perdangangan AS.
Kementerian itu akan mengumpulkan opini dan informasi terkait hingga 22 Juni. Investigasi itu sendiri harus berakhir 270 hari setelah diluncurkan.
Jika penyelidikan itu menyimpulkan bahwa memang ada permasalahan, kementerian itu akan memberikan saran kepada presiden untuk menerapkan langkah tanggapan, seperti regulasi impor atau tarif tinggi.
Presiden AS harus mengambil keputusan 90 hari setelah rekomendasi.
Mengingat produk otomotif adalah salah satu ekspor kunci Korea Selatan ke AS, jika pengenaan tarif benar-benar terjadi dan Korea tidak dikenakan pengecualian, industri otomotif nasional diperkirakan akan terpukul.
Menurut Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, Korea Selatan mengekspor kendaraan senilai 14,6 milyar dolar dan suku cadang otomotif senilai 5,6 milyar dolar pada tahun 2017, masing-masing setara lebih dari 21 dan 8 persen dari total pengiriman ke luar negeri.
Industri otomotif juga bertanggung jawab atas 72% surplus perdagangan dengan AS di tahun 2017.